PERILAKU PRODUSEN
Produsen adalah orang yang memproduksi atau menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Dan orang yang memakai atau memanfaatkannya tersebut adalah konsumen. Antara produsen dan konsumen terdapat hubungan yang saling berkaitan. Masing-masing tentunya memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Pada artikel sebelumnya saya sudah pernah membahas mengenai perilaku konsumen. Kali ini giliran perilaku produsen yang menjadi bahan ulasan.
Perilaku produsen merupakan motif suatu produsen dalam mengembangkan produksinya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan tentunya memperoleh laba yang diharapkan. Motif yang digunakan oleh setiap produsen dapat berbeda-beda tergantung dari jenis barang maupun jasa yang diproduksinya. Yang jelas, dari berbagai motif tersebut perlu diperhatikan hal-hal berikut :
- Memahami aturan main proses produksi dan distribusi
- Menumbuhkan rasa saling percaya antara berbagai pihak yang terkait
- Memberikan keuntungan pada semua pihak yang terkait
- Menghindari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan peraturan
- Menjaga kelestarian lingkungan alam dari dampak proses produksi
Setiap produsen tentunya memiliki beberapa factor produksi untuk menunjang proses produksi mereka. Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan.
Dari setiap faktor produksi yang ada, terdapat berbagai fungsi produksi yang turut berpengaruh terhadap hasil produksi. Fungsi produksi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Maksud dari input disini adalah berbagai bahan guna mendukung berjalannya proses produksi sehingga menghasilkan barang atau jasa yang disebut output.
Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah berlakunya “ the law of diminishing returns” yang menyatakan bahwa apabila suatu input ditambahkan dan input lain tetap maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tambahan tersubut terus menerus ditambahkan.
The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. Produksi total dengan increasing returns,
b. Produksi total dengan decreasing returns, dan
c. Produksi total yang semakin menurun.
Produksi Optimal
Optimalisasi produksi merupakan cara untuk meningkatkan nilai dari suatu produksi dengan pengaruh variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik produksi, dan lain-lain. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum.nput-ou
Ada beberapa syarat yang harus diketahui, rasio, harga,input. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis :
p = PY.Y -Px.X
di mana :
Y = jumlah produk
PY = harga produk
X = faktor produksi
Px = harga faktor produksi
Least Cost combination
Least Cost Combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. Isoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Begitulah kira-kira perilaku produsen dalam ruang lingkup perekonomian. Mulai dari motif, factor produksi, fungsi produksi, optimalisasi, dan juga kombinasi. Semuanya itu memilliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap proses produksi dan juga hasilnya. Pada dasarnya, dengan menggunakan semua prinsip yang ada, produsen sebagai jembatan antara barang kebutuhan dengan konsumen tetap harus memperhatikan hal detail pada perilaku konsumen. Sehingga memudahkan produsen mengidentifikasi kebutuhan apa yang sangat dibutuhkan oleh konsumen sehingga output dari proses produksi memiliki nilai guna yang baik. Dengan demikian hubungan timbal balik antar produsen dengan konsumen akan terus terbina baik dan saling bermanfaat.
Sumber : Wikipedia & Bahan Bacaan Lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar