Laman

PERILAKU KONSUMEN

PERILAKU KONSUMEN

     Di dalam dunia bisnis, konsumen merupakan sesuatu yang membuat perusahaan tetap berjalan dan merupakan ujung mata rantai dalam bisnis. Menurut saya, konsumen adalah orang yang menggunakan barang atau jasa yang tersedia di pasaran. Dimana penggunaannya tersebut bermanfaat bagi kepentingan pribadi maupun orang lain.

     Para konsumen tentunya memiliki perilaku khusus yang dapat menjadi acuan bagi para produsen untuk menarik minat konsumen terhadap suatu barang atau jasa. Etat Swan berpendapat bahwa perilaku konsumen adalah evaluasi secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan/ pemakaiannya.

      Pada umumnya para konsumen akan merasa puas jika permintaan mereka sesuai yang diharapkan. Konsumen yang merasa puas terhadap suatu produk cenderung akan sangat tergiur untuk membeli lebih banyak, tidak terlalu perhitungan terhadap perubahan harga dan memberikan kesan yang baik bagi produsennya. Kemungkinan konsumen tersebut dapat menarik lingkungan disekitarnya untuk menggunakannya juga. Hal tersebut tentunya menguntungkan perusahaan yang memproduksi produk tersebut. Inilah perilaku kosumen yang berdampak positif bagi para produsen.

     Namun, tidak selamanya perilaku konsumen selalu positif dalam menilai suatu produk. Jika mereka memberikan kesan negatif maka hal tersebut harus diwaspadai oleh produsen. Untuk itu, sangatlah perlu bagi para produsen untuk menelaah kembali mengenai perilaku konsumen sehingga bisa menciptakan produk yang dapat diterima konsumen secara positif.

Biasanya seorang konsumen mempunyai beberapa faktor penting dalam memilih suatu barang atau jasa yang akan digunakan. Beberapa faktor tersebut adalah sebagai berikut :

•    Tingkat pendapatan seseorang
•    Jenis/ukuran yg dibutuhkan
•    Tingkat kebutuhan
•    Efektifitas

Teori pendekatan konsumen ada 2 macam yaitu Pendekatan Konsumen Ordinal dan Pendekatan Konsumen Kardinal.

1.    Pendekatan Konsumen Ordinal
       Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.

Asumsi dasar seorang konsumen dalam Perilaku Konsumen Ordinal adalah :
o    Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking kebutuhan yang dimilikinya
o    Kepuasan konsumen dapat diurutkan (ordering)
o    Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang dimilikinya.

Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan. Pada umunya kenyataan pengukuran semacam ini sulit untuk dilakukan karena tidak flexible dan jarang dilakukan.

2.    Pendekatan Konsumen Kardinal
       Pendekatan konsumen Kardinal adalah nilai daya guna yang dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati.

Asumsi dasar seorang konsumen dalam Perilaku Konsumen Kardinal adalah :

o   Konsumen Rasional, konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya  dengan batasan pendapatannya.
o Diminshing marginal utility, tambahan utilitas yang diperoleh konsumen makin menurun dengan bertambahnya konsumsi dari komoditas tersebut
o   Pendapatan konsumen tetap   
o   Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap
o   Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur
o   Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
o   Jika konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

      Nah, pembahasan diatas sudah cukup jelas kan mengenai perilaku konsumen. Tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-harinya kita juga turut andil dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan. Jadi, secara tidak langsung kita telah mewakili salah satu dari perilaku konsumen yang saya jelaskan diatas. Yah, namanya juga manusia, pasti ingin mendapatkan yang terbaik dengan tingkat kepuasannya masing-masing. Semoga artikel ini bermanfaat yaa..