Laman

Pola Hidup Manusia

PERBEDAAN POLA HIDUP MASYARAKAT DESA DAN KOTA

        Pola hidup antara masyarakat desa dan kota pada umumnya sangat terlihat jelas berbeda. Selain faktor lingkungan dimana mereka tinggal dalam melakukan kegiatan sehari-hari, faktor etika dan budaya juga sangat memperlihatkan perbedaan yang ada.

       Kesederhanaan misalnya, sebagian masyarakat desa terbiasa hidup dalam kesederhanaan. Hal tersebut bisa disebabkan karena pada dasarnya secara ekonomi mereka memang tidak mampu dan secara budaya memang tidak senang menyombongkan diri. Berbeda dengan masyarakat kota yang cenderung terbiasa hidup dalam kemewahan.

        Dalam hal kewaspadaan, masyarakat desa lebih mudah menaruh curiga terhadap hal-hal baru yang belum dipahaminya dan akan menganggap hal tersebut sesuatu yang asing. Sedangkan masyarakat kota lebih mudah menerima perubahan-perubahan atau hal asing tersebut sebagai sebuah tren baru atau perkembangan.

      Orang desa sangat menjunjung tinggi kesopanan, misalnya dalam berhadapan dengan orang yang lebih tua, dengan pejabat, dengan tetangga, orang yang tinggi tingkat pendidikannya dan lain-lain. Sudah menjadi karakteristik bagi mereka bahwa suasana kekeluargaan dan persaudaraan telah mendarah-daging dalam hati mereka.

        Ciri khas lain yang dimiliki masyarakat desa antara lain, berbicara apa adanya. Mereka tidak peduli apakah ucapan mereka menyakitkan atau tidak bagi orang lain karena memang mereka tidak bermaksud untuk menyakiti orang lain. Kejujuran, itulah yang mereka tanamkan.

         Dalam hal keuangan, masyarakat kota lebih cenderung mempublikasikannya ke khalayak. Karena menurut mereka, status sosial dari segi materi sangat berpengaruh dalam pergaulan. Sedangkan masyarakat desa biasanya akan menutup diri jika ada orang yang bertanya tentang sisi kemampuan ekonomi keluarga. Apalagi jika orang tersebut belum begitu dikenalnya.

         Baik secara langsung maupun tidak langsung, ketika bertemu dan bergaul dengan orang kota, masyarakat desa cenderung memiliki perasaan minder yang cukup besar. Biasanya mereka lebih memilih untuk tidak banyak bicara. Berbeda dengan masyarakat kota yang cenderung agresif dalam bergaul.

        Masyarakat desa benar-benar memperhitungkan kebaikan orang lain yang pernah diterimanya. Balas budi yang diberikan ada orang lain tidak selalu dalam wujud materi seperti yang kebanyakan dilakukan oleh orang kota.

        Adapula salah satu ciri khas masyarakat desa yang dimiliki hampir di seluruh kawasan Indonesia, yaitu gotong royong. Tanpa dimintai pertolongan, dengan serta merta mereka akan membantu tetangga mereka yang butuh pertolongan. Sedangkan masyarakat kota biasanya cenderung kurang peka terhadap lingkungan sekitar karena kesibukkan yang dijalani setia individu.

         Pada dasarnya berbagai pola hidup yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat antara masyarakat kota dan masyarakat desa tergantung kepada individu yang masing-masing menjalaninya. Karena di jaman globalisasi seperti ini, pola kehidupan berubah begitu drastis mengikuti perkembangan jaman yang ada.

Konflik Organisasi

Konflik Organisasi, Kendala atau Batu Loncatan?

Saya akan membahas mengenai salah satu bagian penting dalam suatu organisasi. Bisa dibilang merupakan suatu bumbu dalam kehidupan berorganisasi. Pembahasan yang akan saya tuangkan pada blog ini saya bagi menjadi 3 kategori sbb :

1. Apa sih konflik Organisasi?

       Organisasi merupakan wadah untuk menuangkan berbagai aspirasi anggotanya untuk mencapai suatu tujuan bersama. Penjelasan tersebut sudah saya jelaskan pada artikel yang sebelumnya. Dari semua aspirasi yang dituangkan pastinya ada aja perbedaan pendapat. Dari perbedaan pendapat yang ada, mau engga mau harus ada yang mengalah kalau seumpanya pendapat dia engga diterima. Tapi ya namanya juga manusia, pasti ada saja keegoisan yang muncul tiba-tiba. Kadang-kadang itu tuh salah satu faktor yang bikin adanya perdebatan atau bisa dibilang KONFLIK INTERNAL dalam suatu organisasi.

       Konflik engga selalu ada di dalam antar anggotanya aja. Kadang-kadang antar organisasi juga bisa terjadi perdebatan. Saya akan ambil satu contoh, suatu perusahaan A dengan perusahaan B dimana keduanya bergerak pada bidang yang sama, terkadang muncul sebuah konflik secara tidak langsung. Misalnya, ajang membanding-bandingkan kualitas suatu produk perusahaan A dengan perusahaan B. Biasanya sering kita lihat pada iklan yang disiarkan. Dari situ sudah terlihat bahwa ada bentuk sindiran yang mungkin menyebabkan kontroversi internal sehingga menimbulkan sikap bersaing yang tinggi antar perusahaan.

2. Sensansi Konflik sebagai Batu Loncatan

       Permasalahan berdasarkan contoh yang saya jelaskan diatas akan saya perjelas kembali. Terkadang, saya sebagai konsumen yang melihat bentuk konflik antar perusahaan tersebut hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sambil berkata "Dunia bisnis harus sampe segitunya apa ya? Ckckck". Yang saya engga ngerti, kenapa mesti terlalu menunjukkan unsur-unsur sindiran terhadap produk lain, padahal dengan menunjukkan keunggulan produk sendiri.saya rasa masyarakat yang menilainya pasti memiliki nilai plus tersendiri pada produk tersebut.

        Mungkin, dari konflik secara tidak langsung itu pihak-pihak marketing dalam perusahaan tersebut mungkin memang sengaja menunjukkannya kepada masyarakat luas agar memiliki daya tarik sendiri yang walaupun (mungkin) bersifat negatif tapi bisa memberi daya tarik yang luar biasa bagi penjualan produknya. Sehingga dari situ dapat disimpulkan bahwa bisa saja bentuk konflik yang muncul hanya sebagai batu loncatan.

3. Penyelesaiannya

       Ada awal pasti ada akhir, ada masalah pasti ada solusi. Semua bentuk konflik antar organisasi, kelompok, perusahaan, dan sebagainya harus mempunyai penyelesaiian yang terbaik demi mencapai kesepakatan bersama. Kalau terus-terusan debat tapi engga ada hasilnya, buat apa adanya organisasi.

       Jadi, semua rasa egois dari masing-masing individu harus dikontrol sebaik mungkin. Caranya bisa macam-macam, mulai dari musyawarah, mengadakan voting, dan lain-lain. Tapi, kalau sudah termasuk urusan konflik antar perusahaan yang saya ceritakan di atas, bentuk penyelesaiiannya bisa beda. Mungkin penyelesaiiannya tergantung kesadaran dari masing-masing perusahaan. Kalau memang menurut mereka baik untuk perkembangan perusahaannya, mereka tetap di jalur yang sama, tapi ya kalau sebaliknya lebih baik mengalah dan cari solusi lainnya supaya produknya tetap unggul.

Sosialisasi


MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU DAN SOSIAL

Manusia memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berperilaku. Dengan akal tersebut, manusia dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya seperti, karya, cipta, dan rasa. Dengan pengembangan potensi-potensi yang ada, manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Perkembangan keindividualan memungkinkan seseorang untuk mengembangkan setiap potensi yang ada pada dirinya secara optimal. Sebagai makhluk individu juga manusia mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

Setiap manusia memiliki ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Keunikan tersebut bias bersumver dari pola hidup yang dijalani manusia tersebut sepanjang hidupnya. Pada umumnya keunikan yang dimiliki setiap manusia memberikan dampak yang khusus bagi oranglain. Bisa jadi berupa daya tarik, perilaku, tata karma, dan sebagainya. Semua keunikan atau ciri khas tersebut tentu saja bisa terjadi secara alamiah.

Manusia tidak dapat hidup sendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. Hal tersebut merupakan salah satu sifat manusia yang memang selalu ingin beriteraksi dengan manusia lainnya. Dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga Negara.

Dalam menjalani hal tersebut, tentu saja menimbulkan dampak negatif dan positif bagi kehiduan manusia tersebut. Keadaan negatif dan positif tersebut merupakan perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan bisa saja terjadi pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antar individu tersebut. Tiap-tiap pribadi harus bisa mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama. Hal demikian mencerminkan sikap kekeluargaan dan gotong royong.

Jadi, pada dasarnya sifat manusia yang sangat beragam memiliki suatu kesamaan yang tak bisa dipungkiri. Interaksi antar individu menunjukkan realitas bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri. Ya buktinya aja dari munculnya beragam situs jejaring sosial yang makin beragam. Itu sudah membuktikan bahwa tingkat kebutuhan manusia dalam bersosialisasi semakin berkembang dari masa ke masa.

Organisasi

Arti Penting, Ciri dan Unsur Organisasi

Apa sih Organisasi ?


         Menurut sumber terpercaya yaitu wikipedia.org , Organisasi merupakan sekelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Organisasi pada dasarnya dijadikan sebagai wadah untuk menuangkan aspirasi setiap anggotanya secara lebih sistematis, terorganisir, terkendali dan dapat bermanfaat bagi semua orang, khususnya tujuan dari suatu organisasi tersebut.


Ciri-ciri Organisasi


Organisasi yang ada pada umumnya memiliki ciri khas tersendiri. Misalnya organisasi yg bersifat materialistis maupun sosialis. Namun, apapun jenis latar belakang organisasi tersebut, pada hakikatnya suatu organisasi memiliki ciri umum yaitu sbb :

  • Terdapat sejumlah orang yang berpartisipasi
  • Terdapat visi dan misi yang sama
  • Tersusun dari sejumlah subsistem yang saling berhubungan
  • Adanya pembagian wewenang maupun peran kerja pada masing-masing anggota
Ciri-ciri yang saya sebutkan diatas mungkin masih berupa ciri umum yang mencerminkan adanya suatu organisasi. Pada poin pertama terlihat jelas bahwa salah satu ciri organisasi adalah melibatkan banyak orang, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Pada poin kedua, dijelaskan mengenai apa yang dimaksud dari perkumpulan sejumlah orang tersebut yaitu karena adanya tujuan yang sama. Pada poin ketiga, dijelaskan pula bahwa organisasi mempunyai struktur yang jelas sesuai dengan latar belakang organisasi yang mereka dirikan. Sedangkan pada poin keempat diperjelas kembali bahwa struktur yang berisi subsistem yang saling berkaitan tersebut mempunyai peranannya masing-masing sesuai bidangnya.


Kesimpulan

Berdasarkan ciri-ciri yang telah saya kembangkan diatas, hal-hal tersebut berkaitan pula dengan unsur-unsur dari organisasi tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa organisasi memiliki ciri dan unsur sbb :

  • Harus adanya wadah/tempat untuk bekerja sama
  • Harus ada ekelompok orang yang bekerja sama
  • Harus ada kejelasan terhadap tugas ataupun kedudukan pada masing-masing anggota, dan
  • Harus ada tujuan bersama yang akan dicapai
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi