Laman

Uang, Bank, dan Penciptaan Uang (Part2)

Bank Dan Kebijakan Moneter

Ada uang, ada bank. Hehe, begitulah kira-kira. Atau mungkin ada bank, ada uang? Ya, sama sajalah. Intinya, diantara keduanya itu ada keterkaitan hubungan yang sangat erat. Mari kita simak, apa definisi bank.

Definisi Bank

          Kata bank berasal dari bahasa italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank Sentral

          Bank sentral memiliki fungsi yang sangat penting, misalnya dalam melaksanakan kebijakan moneter dan Keuangan.
    Kebijaksanaan Moneter adalah kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah, yang berkenaan dengan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Untuk menyesuaikan jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
Beberapa fungsi Bank Sentral antara lain :

- Mengarahkan penggunaan uang dan kredit, sehingga nilai uang negara yang bersangkutan dapat dipertahankan kestabilannya.
- Mendorong produsen untuk meningkatkan kegiatan produksinya.
- Memberi nasehat kepada Pemerintah untuk soal-soal moneter dan keuangan.
- Memelihara cadangan / cash reverse bank umum.
- Memelihara manajemen cadangan devisa negara.
- Melakukan pengawasan, pembinaan dan pengaturan perbankan.
- Mengawasi kredit.
- Sebagai Banker’s Bank atau Lender of Last Resort.
- Memelihara stabilitas moneter.
- Melancarkan pembiayaan pembangunan ekonomi.
- Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat.

Perbedaan Bank Sentral dan Bank Umum

Bank Sentral :
1. Lembaga yang tidak mencari keuntungan
2. Kegiatan bank dikelola oleh pemerintah
3. Bertindak sebagai pengawas dan pembina bank
4. Dapat secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha bank
5. Mengeluarkan uang kertas dan uang logam
6. Tidak memiliki saingan
7. Bertindak sebagai Lender of The Last Resort bagi perbankan
8. Tidak melayani jasa perbankan bagi individu dan perusahaan non-Lembaga Keuangan

Bank Umum :
1. Merupakan badan usaha yang mencari untung
2. Umumnya secara kuantitas dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta
3. Diawasi dan dibina oleh bank sentral
4. Kegiatan operasinya dipengaruhi oleh bank sentral
5. Hanya dapat menciptakan uang giral
6. Melakukan persaingan antar bank
7. Harus memiliki rekening pada bank sentral
8. Melayani baik pribadi maupun perusahaan (masyarakat) secara umum



Uang, Bank, dan Penciptaan Uang (PART1)

TEORI UANG DAN MOTIF MEMEGANG UANG

Definisi Uang

          Uang sangat penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Setiap harinya tentu saja kita menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Uang dapat diartikan dari berbagai macam sudut pandang ilmu ekonomi. Yaitu ilmu ekonomi tradisional dan ilmu ekonomi modern. Menurut ilmu ekonomi tradisonal, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan menurut ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga lainnya dan juga untuk pembayaran utang.

Teori Nilai Uang

          Tentu saja uang sangat bernilai. Karena setiap uang memiliki nilai tersendiri yang dapat digunakan untuk memperoleh sesuatu baik barang maupun jasa dengan nilai-nilai tertentu. Tinggi rendahnya nilai uang berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Mengapa bisa dikatakan demikian, mari kita bahas beberapa teori nilai uang yang dikemukakan oleh para ahli. Sebelumnya, perlu kita ketahui bahwa teori uang dibagi menjadi 2 jenis, yaitu teori uang statis dan juga teori uang dinamis.

Teori Uang Statis

Teori Uang Statis biasa disebut dengan teori kualitatif statis. Teori ini disebut statis karena teori ini tidak mempermasalahkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi. Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita bahas satu per satu mengenai teori-teori yang termasuk dalam teori uang statis, yaitu:

Teori Metalisme
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Misalnya : uang emas dan uang perak.

Teori Konvensi
Uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.

Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.

Teori Negara
Asal mula uang disebabkan oleh Negara apabila Negara tersebut menetapkan uang sebagai alat tukar dan alat bayar yang disahkan.

Teori Uang Dinamis

Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:

Teori Kuantitas
Kuat lemahnya uang sangat bergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya (David Ricardo) . Faktor lain yang mempengaruhi nilai uang adalah kecepatan peredaran uang, barang, dan jasa (Irving Fisher).

Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

Teori Ongkos Produksi
Nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Motif Memegang Uang

          Pada dasarnya, setiap orang memanfaatkan nilai uang dalam kehidupan sehari-harinya. Selain karena memang uang bagian dari hidup mereka. Motif memegang uang dalam kesehariannya itu menggambarkan bahwa manusia tak bisa lepas dari uang. Tanpa uang tak bisa bertahan hidup. Begitulah seringnya kita dengar saat seseorang sangat mengagungkan uang. Seolah-olah hanya uang lah sumber kehidupan kita. Memang secara umum bisa dikatakan kita memperoleh kebutuhan hidup dengan menggunakan uang. Jadi ya pernyataan diatas memang tidak salah juga kalau dipikir-pikir.

Permintaan uang adalah kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai. Menurut Keynes, ada tiga (motif)  alasan masyarakat memegang uang yaitu :

a. Motif Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan nasional.

b. Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Motif ini juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional. Semakin tinggi pendapatan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap masa depan akan semakin tinggi. Kondisi masa depan yang tidak menentu akan mendorong orang untuk melakukan motif ini. Hal tersebut akan membawa kebutuhan yang semakin tinggi akan perlunya uang untuk berjaga. Semakin tinggi pendapatan nasional, maka kebutuhan masyarakat terhadap uang untuk berjaga-jaga juga akan semakin tinggi.

c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Arti spekulasi pada motif ini adalah spekulasi dalam pembelian dan penjualan surat-surat berharga. Motif ini dipengaruhi oleh tingkat suku bunga. Apabila tingkat suku bunga naik, maka harga surat-surat berharga akan turun. Jadi naiknya tingkat suku bunga akan menaikkan permintaan untuk spekulasi dan sebaliknya.